Sabtu, 07 April 2012

ZINA DENGAN LABEL "PACARAN" ...


kartun

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim
Sedih dan mengenaskan, dua kata yang saya pilih saat saya bertemu dengan seorang sahabat yang ternyata hamil diluar nikah, oleh seorang kekasihnya yang tidak bertanggung jawab, seperti sebuah sinetron ditanyangan televisi, sudah menjadi sebuah  kisah nyata yang ada pada masyarakat, hal ini adalah salah satu hasil tayangan televisi dan tayangan media lain yang merusak budaya yang ada dalam masyarakat


Saat ini cinta yang identik dengan pacaran adalah hal yang lumrah, hal ini dapat dilihat dalam beberapa sinetron di televisi, bahkan anak SD pun sudah banyak yang melihat acara-acara di televisi yang  mempertontonkan budaya pacaran. Apa yang dilakukan pleh orang yang berpacaran,,??..Secara kasat mata orang itu akan berpengangan tangan, lalu apa sih pacaran itu,,??,, Pacaran diidentifikasikan sebagai suatu tali kasih sayang yang terjalin atas dsar saling menyukai antar lawan jenis. Apabila kita lihat secara sepintas dari definisi diatas mungkin dapat disimpulkan bahwa pacaran itu merupakan suatu yang wajar dilakukan dikalangan anak muda masa kini.

Terlepas dari tujuan awal, mungkin tujuan dari pacaran adalah untuk saling mengenal, untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan, tapi pada tingkatan tertentu, pacaran bisa jadi sebagai pelampiasan nafsu semata bagi dua insan yang berlainan jenis. Coba telaah dari beberapa kasus pacaran, berapa persen yang memang pengenalan menuju ke jenjang pernikahan,,??,,jawabannya sangat sedkit sekali. Apakah yang sudah pacaran lama akan jadi danenikah,,??..jawabannya adalah TIDAK. Ketika kita pacaran, resiko yang kita dapat adalah patah hati, sakit hati, dan kita mendekati zina ( bagaimana tidak,,??..kalau pacaran, kemungkinan besar kita akan berpegangan tangan, berciuman, bahkan bersetubuh )

Fenomena hamil diluar nikah begitu marak, dan masyarakat pun sudah menganggap hal ini sebagai suatu hal yang biasa. Dimana-mana ada pemilu ( pengantin hamil dahulu). Ironisnya, maksiat ini banyak dilakukan umat Islam, padahal, Islam mengajarkan umatnya agar jangan mendekati zina. Tapi kenapa hal ini bisa terjadi,,??..Karena masyarakat tidak menjalankan Islam secara menyeluruh, dan hasilnya ZINA dan pacaran dianggap suatu hal yang wajar.

Inilah dampak kebebasan yang diagung-agungkan, begitu banyak media televisi, koran, internet, yang menayangkan informasi yang salah, yang merusak akhlak dan moral Bangsa Indonesia, terutama remaja. Perubahan nilai atau cara pandang pergaulan antar lawan jenis pun berubah. Kalau dulu, pacaran atau bermesraan di depan umum dianggap tabu, kini dianggap hal yang biasa. Jangankan bersentuhan dan berciuman, yang lebih dari itu pun dilakukan, dengan tapa rasa MALU,,!!
Naudzubillah min zalik

Banyak kasus, karena hubungan pacaran yang terlalu bebas, dua insan yang dimabuk cinta saat hawa nafsu telah membius mereka, maka zina pun terjadi. Allah telah melarang kira mendekati zina, apalagi berbuat zina. Karena kalau kita telaah secara akal dan nalar, konsekuensi dari berbuat zina adalah sungguh berat.

Bagi gadis yang hamil dlluar nikah karena zina, seringkali menyisakan rasa malu yang dalam. Gara-gara hamil diluar nikah, sekolah terpaksa kandas. Dan semua orang tau, kini ia tidak gadis lagi. Duh,,,malu rasanya..!!. Tambah maulu lagi, bila sang pacar tidak mau mengakui dan bertanggung jawab atas perbuatannya.

Bila begini jadinya, rasanya habis sudahlah masa depannya. Penyesalan pun selalu datang terlambat,,Maukah anda atau keluarga kita mendekati hal ini,,??.. PASTI TIDAK mau kan,,tapi mengapa kita membiarkan saudara, teman dan anak-anak kita mendekati zina,,??

Tidakkah juga kita fikirkan, saat kita berbuat kenikmatan sesaat, sebuah kemarahan dan aib orang tua, rasa malu seorang anak yang ada karena perbuatan zina. Jika kelak ia tau, bahwa ia lahir ke dunia ini dari perbuatan zina.

Normalnya, dalam pernikahan, kehadiran anak dianggap sebagai anugerah yang tidak ternilai harganya. Tetapi, bila anak tersebut lahir dari hubungan diluar nikah, maka anak tersebut dianggap sebagai aib. Tak jarang, sebelum ia lahir ke dunia, orangtuanya berusaha menggugurkannya. Setelah lahir pun, seringkali ia hanya dibuang begitu saja, seperti sampah yang tak berharga.

Jika wanita yang berzina hamil dan untuk menutupi aibnya ia menggugurkan kandungannya itu, maka ia telah berzina dan membunuh jiwa yang tidak berdosa. Jika dia seorang wanita yang telah bersuami dan mekukan perselingkuhan dan menyebabkan kehamilan dan membiarkan anak itu lahir, maka ia telah memasukkan orang asing dalam keluarganya dan keluarga suaminya sehingga anak itu mendapat hak warisan mereka tanpa disadari siapa dia sebenarnya.

Terlepas dari tidaknya pernikahan MBA, biasanya tidak akanmembawa kebahagian yang langgeng dalam rumah tangga. Sebab, pernikahan sudah kehilangan makna, tidak sakral lagi. Tak ada ‘malam pertama’ yang indah dan penuh kejutan, karena semua sudah dirasakan sebelum menikah. Mungkin yang ada justru penyeslan, kejenuhan dan keterpaksaan. Zina menghilangkan harga diri pelakunya dan merusak masa depannya, disamping meninggalkan aib yang berkepanjangan bukan hanya kepada pelakunya, tetapi kepada seluruh keluarganya. Pezina yang berani melakukan perbuatan zina secara terang-terangan lebih buruk daripada mereka yang melakukan perbuatan zina secara sembunyi-sembunyi.

Jadi, masihkah kita mau mendekati ZINA, atau dengan kata lain bercinta, kalau konsekuensinya logis dari pacaran atau zina bila yang kita dapat adalah kenikmatan semu,,??.. Maukah kita menjaga keluarga kita dari ancaman ZINA yang membius dan mengancam berbagai pihak. Semoga tidak ada lagi perbuatan haram yang memang berakibat buruk bagi kita semua.

TERBIUS ZINA SESAAT,,,SESAL KITA SELAMANYA,,,

Semoga menjadi renungan,,,,*BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHO ILAHI*







Tidak ada komentar:

Posting Komentar