Bismillahir-Rahmaanir-Rahim
Sedih dan mengenaskan, dua kata
yang saya pilih saat saya bertemu dengan seorang sahabat yang ternyata hamil
diluar nikah, oleh seorang kekasihnya yang tidak bertanggung jawab, seperti
sebuah sinetron ditanyangan televisi, sudah menjadi sebuah kisah nyata yang ada pada masyarakat, hal ini
adalah salah satu hasil tayangan televisi dan tayangan media lain yang merusak
budaya yang ada dalam masyarakat
Saat ini cinta yang identik
dengan pacaran adalah hal yang lumrah, hal ini dapat dilihat dalam beberapa
sinetron di televisi, bahkan anak SD pun sudah banyak yang melihat acara-acara
di televisi yang mempertontonkan budaya
pacaran. Apa yang dilakukan pleh orang yang berpacaran,,??..Secara kasat mata
orang itu akan berpengangan tangan, lalu apa sih pacaran itu,,??,, Pacaran
diidentifikasikan sebagai suatu tali kasih sayang yang terjalin atas dsar
saling menyukai antar lawan jenis. Apabila kita lihat secara sepintas dari
definisi diatas mungkin dapat disimpulkan bahwa pacaran itu merupakan suatu
yang wajar dilakukan dikalangan anak muda masa kini.
Terlepas dari tujuan awal,
mungkin tujuan dari pacaran adalah untuk saling mengenal, untuk melanjutkan ke
jenjang pernikahan, tapi pada tingkatan tertentu, pacaran bisa jadi sebagai
pelampiasan nafsu semata bagi dua insan yang berlainan jenis. Coba telaah dari
beberapa kasus pacaran, berapa persen yang memang pengenalan menuju ke jenjang
pernikahan,,??,,jawabannya sangat sedkit sekali. Apakah yang sudah pacaran lama
akan jadi danenikah,,??..jawabannya adalah TIDAK. Ketika kita pacaran, resiko
yang kita dapat adalah patah hati, sakit hati, dan kita mendekati zina (
bagaimana tidak,,??..kalau pacaran, kemungkinan besar kita akan berpegangan
tangan, berciuman, bahkan bersetubuh )
Fenomena hamil diluar nikah
begitu marak, dan masyarakat pun sudah menganggap hal ini sebagai suatu hal
yang biasa. Dimana-mana ada pemilu ( pengantin hamil dahulu). Ironisnya,
maksiat ini banyak dilakukan umat Islam, padahal, Islam mengajarkan umatnya
agar jangan mendekati zina. Tapi kenapa hal ini bisa terjadi,,??..Karena masyarakat
tidak menjalankan Islam secara menyeluruh, dan hasilnya ZINA dan pacaran dianggap
suatu hal yang wajar.
Inilah dampak kebebasan yang
diagung-agungkan, begitu banyak media televisi, koran, internet, yang menayangkan
informasi yang salah, yang merusak akhlak dan moral Bangsa Indonesia, terutama
remaja. Perubahan nilai atau cara pandang pergaulan antar lawan jenis pun
berubah. Kalau dulu, pacaran atau bermesraan di depan umum dianggap tabu, kini
dianggap hal yang biasa. Jangankan bersentuhan dan berciuman, yang lebih dari
itu pun dilakukan, dengan tapa rasa MALU,,!!
Naudzubillah min zalik
Banyak kasus, karena hubungan
pacaran yang terlalu bebas, dua insan yang dimabuk cinta saat hawa nafsu telah
membius mereka, maka zina pun terjadi. Allah telah melarang kira mendekati
zina, apalagi berbuat zina. Karena kalau kita telaah secara akal dan nalar,
konsekuensi dari berbuat zina adalah sungguh berat.
Bagi gadis yang hamil dlluar
nikah karena zina, seringkali menyisakan rasa malu yang dalam. Gara-gara hamil
diluar nikah, sekolah terpaksa kandas. Dan semua orang tau, kini ia tidak gadis
lagi. Duh,,,malu rasanya..!!. Tambah maulu lagi, bila sang pacar tidak mau
mengakui dan bertanggung jawab atas perbuatannya.
Bila begini jadinya, rasanya
habis sudahlah masa depannya. Penyesalan pun selalu datang terlambat,,Maukah
anda atau keluarga kita mendekati hal ini,,??.. PASTI TIDAK mau kan,,tapi
mengapa kita membiarkan saudara, teman dan anak-anak kita mendekati zina,,??
Tidakkah juga kita fikirkan, saat
kita berbuat kenikmatan sesaat, sebuah kemarahan dan aib orang tua, rasa malu
seorang anak yang ada karena perbuatan zina. Jika kelak ia tau, bahwa ia lahir
ke dunia ini dari perbuatan zina.
Normalnya, dalam pernikahan,
kehadiran anak dianggap sebagai anugerah yang tidak ternilai harganya. Tetapi,
bila anak tersebut lahir dari hubungan diluar nikah, maka anak tersebut
dianggap sebagai aib. Tak jarang, sebelum ia lahir ke dunia, orangtuanya
berusaha menggugurkannya. Setelah lahir pun, seringkali ia hanya dibuang begitu
saja, seperti sampah yang tak berharga.
Jika wanita yang berzina hamil
dan untuk menutupi aibnya ia menggugurkan kandungannya itu, maka ia telah
berzina dan membunuh jiwa yang tidak berdosa. Jika dia seorang wanita yang
telah bersuami dan mekukan perselingkuhan dan menyebabkan kehamilan dan
membiarkan anak itu lahir, maka ia telah memasukkan orang asing dalam
keluarganya dan keluarga suaminya sehingga anak itu mendapat hak warisan mereka
tanpa disadari siapa dia sebenarnya.
Terlepas dari tidaknya pernikahan
MBA, biasanya tidak akanmembawa kebahagian yang langgeng dalam rumah tangga.
Sebab, pernikahan sudah kehilangan makna, tidak sakral lagi. Tak ada ‘malam
pertama’ yang indah dan penuh kejutan, karena semua sudah dirasakan sebelum
menikah. Mungkin yang ada justru penyeslan, kejenuhan dan keterpaksaan. Zina
menghilangkan harga diri pelakunya dan merusak masa depannya, disamping
meninggalkan aib yang berkepanjangan bukan hanya kepada pelakunya, tetapi
kepada seluruh keluarganya. Pezina yang berani melakukan perbuatan zina secara
terang-terangan lebih buruk daripada mereka yang melakukan perbuatan zina
secara sembunyi-sembunyi.
Jadi, masihkah kita mau mendekati
ZINA, atau dengan kata lain bercinta, kalau konsekuensinya logis dari pacaran
atau zina bila yang kita dapat adalah kenikmatan semu,,??.. Maukah kita menjaga
keluarga kita dari ancaman ZINA yang membius dan mengancam berbagai pihak. Semoga
tidak ada lagi perbuatan haram yang memang berakibat buruk bagi kita semua.
TERBIUS ZINA SESAAT,,,SESAL KITA
SELAMANYA,,,
Semoga menjadi renungan,,,,*BERSIHKAN
HATI MENUJU RIDHO ILAHI*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar